Rangkaian pompa air yang full otomatis mungkin nama ini sangat cocok untuk proyek elekronika yang akan kita buat ini. Karena dengan menggunakan rangkaian ini maka kita tidak perlu lagi menyentuh tombol sakelar lagi seperti pada postingan saya yang sebelumnya . Sekarang perhatikan skema Rangkaian Elektronika Pompa Air Otomatis berikut ini :
Cara kerja :
Untuk mengetahui cara kerjanya kita misalkan Penampungan air dalam keadaan habis sehingga sensor batas terendah ( penyidik A dan B ) tidak berhubungan maka akan terjadi hal seperti ini arus mengalir dari dioda Emitor Basis Q1 , R2, dan R1. Q1 pun menghantar N1 yang bekerja sebagai gerbang NOT membalik masukanya yang berlogika 1 menjadi berlogika 0 pada keluaranya ( N1 pin 11). Flip Flop mendapat pulsa set dari N1 mengeluarkan logika 1 pada pena 4 dan Q3 yang bekerja sebagai Emitor folower memperbesar arus keluaran flip flop agar mampu menghidupkan relay . Relay pun bekerja mengaktifkan Pompa Air dan ketika penyidik A dan B sebagai sensor terendam terjadi hal seperti ini , terjadi pembagian tegangan R1 dan resistansi air antara penyidik A dan Penyidik B sehingga Q1 pun menyumbat .N1 membalik logika 0 yang berasal dari R3 menjadi logika 1 dan diberikan pada masukan set flip flop , perubahan logika dari 0 menjadi 1 pada masukan flip flop tidak mengubah keluaran flip flop sehingga pompa air tetap bekerja sampai mencapai batas sensor C . Ketika air menyentuh sensor C pembagian tegangan pada resistansi air antara A dan C dan R4 menghasilkan tegangan yang cukup tinggi dan mengaktifkan Q2. Masukan reset flip flop ( pena 1 )yang sekarang mendapat logika 0 menghasilkan keluaran logika 0 juga, selajutnya Q3 menyumbat relay tidak mendapat arus lagi sehingga pompa air pun berhenti.
Jika Air tidak menyentuh sensor C disebabkan karena pamakaian maka yang akan terjadi adalah Q2 kembali menyumbat dan masukan reset flip flop mendapat masukan logika 1 dari R6 . Flip flop sekarang dalam kondisi yang stabil dan siap di set oleh sensor batas terendah.
Dari urutan kerja tadi dapat kita simpulkan bahwa sensor akan memberi logika 0 pada masukan flip flop kalau air lebih rendah dari batas terendah ( masukan set ) atau menyentuh batas tertinggi( masukan reset ) jika air kurang dari batas terendah sensor batas terendah mengaktifkan pompa air sampai sensor batas tertinggi D1 menyala pada saat pompa tidak bekerja , D2 menyala pada saat pompa bekerja D3 ber fungsi untuk meredam induksi relay
Cara merakit :
Dalam perakitan tidak ada yang perlu mendapat perhatian khusus kecuali IC 1 yang cukup sensitif terhadap listrik static .
Pengujian :
Setelah selesai di rakit lakukan pengujian sebagai berikut :
Daftar komponen :
R1 = 2,7 M
R2, R6, R7, R8 = 1K
R4 = 1M
R5 = 8,2 M
C1 = 100 NF
C2 = 2200 UF/25V
D1 = LED HIJAU
D2 = LED MERAH
D3 = 1N4001
Q1 = BC 516
Q2 = BC 517
Q3 = BD 139
IC1 = 4093 ( N1, N2 dan N3 )
IC2 = 7812
RELAY = 12 V
TRAFO = 12V/1A
Untuk mengetahui cara kerjanya kita misalkan Penampungan air dalam keadaan habis sehingga sensor batas terendah ( penyidik A dan B ) tidak berhubungan maka akan terjadi hal seperti ini arus mengalir dari dioda Emitor Basis Q1 , R2, dan R1. Q1 pun menghantar N1 yang bekerja sebagai gerbang NOT membalik masukanya yang berlogika 1 menjadi berlogika 0 pada keluaranya ( N1 pin 11). Flip Flop mendapat pulsa set dari N1 mengeluarkan logika 1 pada pena 4 dan Q3 yang bekerja sebagai Emitor folower memperbesar arus keluaran flip flop agar mampu menghidupkan relay . Relay pun bekerja mengaktifkan Pompa Air dan ketika penyidik A dan B sebagai sensor terendam terjadi hal seperti ini , terjadi pembagian tegangan R1 dan resistansi air antara penyidik A dan Penyidik B sehingga Q1 pun menyumbat .N1 membalik logika 0 yang berasal dari R3 menjadi logika 1 dan diberikan pada masukan set flip flop , perubahan logika dari 0 menjadi 1 pada masukan flip flop tidak mengubah keluaran flip flop sehingga pompa air tetap bekerja sampai mencapai batas sensor C . Ketika air menyentuh sensor C pembagian tegangan pada resistansi air antara A dan C dan R4 menghasilkan tegangan yang cukup tinggi dan mengaktifkan Q2. Masukan reset flip flop ( pena 1 )yang sekarang mendapat logika 0 menghasilkan keluaran logika 0 juga, selajutnya Q3 menyumbat relay tidak mendapat arus lagi sehingga pompa air pun berhenti.
Jika Air tidak menyentuh sensor C disebabkan karena pamakaian maka yang akan terjadi adalah Q2 kembali menyumbat dan masukan reset flip flop mendapat masukan logika 1 dari R6 . Flip flop sekarang dalam kondisi yang stabil dan siap di set oleh sensor batas terendah.
Dari urutan kerja tadi dapat kita simpulkan bahwa sensor akan memberi logika 0 pada masukan flip flop kalau air lebih rendah dari batas terendah ( masukan set ) atau menyentuh batas tertinggi( masukan reset ) jika air kurang dari batas terendah sensor batas terendah mengaktifkan pompa air sampai sensor batas tertinggi D1 menyala pada saat pompa tidak bekerja , D2 menyala pada saat pompa bekerja D3 ber fungsi untuk meredam induksi relay
Cara merakit :
Dalam perakitan tidak ada yang perlu mendapat perhatian khusus kecuali IC 1 yang cukup sensitif terhadap listrik static .
Pengujian :
Setelah selesai di rakit lakukan pengujian sebagai berikut :
- Aktifkan S1
- Periksa semua sensor dengan menggunakan tes pen pastikan tidak ada arus induksi dari jaringan, rendam sensor A, B dan C led hijau harus menyala tapi relay tidak bekerja.
- Angkat sensor C harusnya tidak ada perubahan apa apa , sekarang angkat sensor B led hijau padam , led merah menyala dan relay aktif.
- Rendam lagi sensor B harusnya tidak ada perubahan apa apa . sekarang rendam sensor C, led merah padam dan led hijau kembali menyala dan relay terlepas.
- Ulagi pengujian di atas berkali kali . Setelah yakin semua bekerja dengan baik rangkaian pun siap untuk di gunakan.
Daftar komponen :
R1 = 2,7 M
R2, R6, R7, R8 = 1K
R4 = 1M
R5 = 8,2 M
C1 = 100 NF
C2 = 2200 UF/25V
D1 = LED HIJAU
D2 = LED MERAH
D3 = 1N4001
Q1 = BC 516
Q2 = BC 517
Q3 = BD 139
IC1 = 4093 ( N1, N2 dan N3 )
IC2 = 7812
RELAY = 12 V
TRAFO = 12V/1A