Friday, November 27, 2009

Indikator Reservoir Elektronik Sederhana

Rangkaian ini selain bisa di gunakan untuk indikator reservoir minyak rem bisa juga di gunakan untuk indikator reservoir air radiator atau untuk reservoir lainya. Sehingga kita akan mengetahui jika reservoir dalam keadaan kurang dengan ditandai nya lampu yang menyala dan suara dari buzzer.

Disini kita ambil contoh terapan untuk indikator miyak rem. Karena jika minyak rem sudah terlajur habis akan sangat berbahaya karena meyebabkan rem " blong " dan minyak rem yang sudah terlanjur habis ini tidak bisa langsung di isi, karena jika langsung di isi maka berarti akan ada udara yang masuk pipa saluran kontruksi rem dan biasanya orang awam meyebutnya dengan istilah “ masuk angin “ dan angin yang nyasar ke dalam pipa ini tidak bisa keluar dengan mudah. Kita tahu bahwa udara lebih gampang di kompresi dari pada minyak rem, sehingga udara yang masuk tadi akan membentuk gap ( jarak ) di saluran miyak dan berakibat meredam tekanan. Maka akibatnya rem menjadi tidak pakem , dan hal ini akan sangat membahayakan keselamatan pengendara. Untuk mengeluarkan udara dalam pipa reservoir membutuhkan peralatan, keahlian, dan prosedur tertentu.

Dengan ilustrasi di atas sudah jelas bahwa rangkaian Indikator Reservoir Elektronik Sederhana yang akan kita buat ini akan bermanfaat untuk memperingatkan kita jika reservoir miyak rem sudah pada batas level terendah dan kita harus segera mengisinya sehingga tidak “ masuk angin “ . Memang pada mobil keluaran sekarang sudah ada indikator seperti ini tetapi mobil keluaran lama tidak punya indikator miyak rem . Dan lagi rangkaian ini bisa diterapkan untuk keperluan yang lain. Tapi rangkaian ini tidak bisa di gunakan untuk cairan yang tidak menghantar listrik.

Ide rancanganya sederhana saja basis transistor BC 107 di hubungkan ke elektroda seperti pada gambar sehingga elektroda tadi selalu terendam cairan reservoir. Karena reservoir tadi selalu terhubung dengan chasis. Hal inilah yang dipakai sebagai kunci ON dan OFF nya dari transistor BC107 tadi . Jika elektroda tidak terendam cairan maka rangkaian akan aktif yang ditandai dengan lampu yang menyala dan buzzer yang bersuara.

Daftar komponen :

R1, R2 = 10M
R3 = 100K
R4 = 560 Ω
R5 = 3K3
R6 = 180 Ω
C1 = 100uF/16V
D1 = 1N4001
Q1, Q2, Q3 = BC107
Q4 = BC461
L = LAMPU 12V/2W
BZ = BUZZER

Saturday, November 21, 2009

Monitor Tegangan Accu

Rangkaian di bawah ini berfungsi untuk memonitor tegangan accu mobil walaupun bisa juga di gunakan untuk motor. Tegangan accu mobil yang melemah bisa di sebabkan oleh beberapa faktor misalnya : kelebihan beban yaitu terlalu banyak lampu variasi , ac, tape/ Radio dll. Bisa juga di sebabkan karena memang elemen nya sudah soak/ lemah.

Dengan menggunakan Monitor Tegangan Accu ini maka kita bisa selalu mengetahui kondisi tegangan accu, apakah tegangan dalam keadaan lebih , normal , atau kurang. Jangan sampai accu mobil sudah lemah teganganya dan tidak bisa di start, akhirnya.... anak , istri, kakek , dan tetangga ramai ramai di suruh olah raga dorong mobil. :)

Dengan di pasangnya rangkaian monitor tegangan ini hal itu bisa di hindari.

Rangkaian menggunakan 3 buah led warna merah, hijau, dan kuning. Jika led merah menyala menunjukan tegangan lebih, led hijau berarti tegangan normal, led kuning berarti tegangan kurang.

Ground ( - ) di hubungkan ke chasis ( + ) di hubungkan ke kontak sehinga peralatan ini hanya akan ON jika kendaraan sedang di gunakan saja.

Daftar komponen :

R1 = 100 Ω
R2, R5 = 10 K
R3 = 470 Ω
R4 = 680 Ω
C1 = 100 uF/25V
D1, D2 = 6,8V ZENER
D3 = LED MERAH
D4 = LED KUNING
D5 = LED HIJAU
D6 = 1N914
D7 = 11V ZENER
Q1, Q2 = BC549

Sunday, November 15, 2009

Membuat Megaphone Sendiri.

Peralatan yang satu ini memang hampir tidak tidak ada gunanya sama sekali di saat hari hari biasa tetapi peralatan ini akan sangat berguna pada saat kita ada kegiatan misalnya : kemping, berkemah, mendaki gunung, upacara, olah raga, atau sering kita lihat peralatan ini di gunakan para mahasiswa untuk berdemo , jadi jelasnya peralatan ini sangat di perlukan pada saat ada kegiatan “ Out Door “.

Nah.. pada kesempatan kali ini saya akan berikan rangkaian Megaphone yang jika di lihat sebenarnya sangat sederhana dan murah biaya pembuatanya dari pada membeli yang sudah jadi.

Rangkaian Megaphone ini sebenarnya sama seperti rangkaian Amplifier biasa dayanya juga tidak terlalu besar supaya tidak boros, karena Megaphone adalah peralatan yang sifatnya portable maka harus di catu menggunakan bateray tapi dalam keadaan tertentu bisa saja menggunakan aki sebagai catu dayanya. Untuk itu sebaiknya di sediakan konector atau jek untuk aki.

Rangkaian intinya menggunakan IC LM380 yang mempunyai spesifikasi : penguatanya sebesar 34 dB ( 50X ), Output 2,5 – 10W.


Kemudian untuk microphone nya sebaiknya menggunakan microphone type dynamic jangan menggunakan type kondensor karena jika menggunakan type kondensor biasanya akan feed back, untuk speaker sebaiknya menggunakan type Midrange yang modelnya seperti corong , kenapa harus menggunakan type midrange ? Karena memang telinga manusia lebih peka terhadap frekwensi tengah, lagi pula kita memang tidak membutuhkan suara bass dan treble yang berkualitas seperti saat kita mendengarkan suara sound system .

Dalam pembuatanya rangkaian , bateray dan microphone di masukan dalam satu kotak bisa menggunakan kotak walky talky , untuk speaker midrange di buat terpisah. Jika catu daya ingin menggunakan aki maka akan lebih ekonomis.


Daftar komponen :
R1 = 22K
R2 = 3K3
R3 = 8K2
R4 = 1K
R5 = 10K
R6 = 2K7
VR = 50 K
C1,C5 = 0,1 uF
C2 = 10 uF
C3 = 330 uF
C4 = 4,7 uF
C6 = 470 uF
Q1 = BC109
C7 = 1000 uF
IC1 = LM380
SW = Sakelar.

Saturday, November 7, 2009

Penguat Mikrofon Dengan AGC

Penguat mikrofon ini boleh di bilang punya keistimewaan yaitu menggunakan AGC ( Automatic Gain Control ) yang berfungsi untuk menjaga supaya level output tetap konstan dan jelas suaranya walaupun si pembicara ini berbicara dalam jarak yang jauh dari mikrofon atau sebaliknya si pembicara ini berbicara dalam jarak yang dekat dengan mikrofonya .

Rangkaianya cukup sederhana saja , murah biaya pembuatanya dan cocok di terapkan untuk modulator pemancar radio, pengeras suara umum, atau untuk karaoke . Penguat yang sebenarnya di kerjakan oleh transistor Q2 yang di rangkai sebagai common emitor, sinyal output di ambil dari kolektor dan sebagian sinyal output di umpankan melalui emitor follower Q3 ke penyearah puncak yang menggunakan DUS dan kapasitor 47 uF tegangan di kapasitor ini di gunakan sebagai pengontrol arus basis transisistor Q1 yang bekerja sebagai peredam input. Jika level input kecil maka tegangan di kapasitor juga kecil , maka transistor menarik arus juga sedikit jika level sinyal input besar maka tegangan kapasitor juga besar transistor pun menarik arus besar , sinyal input pun di redam jika sinyal input meningkat terus maka peredaman di bagian input semakin besar , sehingga sinyal output tetap konstan.

Rangkaian penguat Mikrofon dengan AGC ini menggunakan transistor TUN( Transistor Universal NPN) saya gunakan BC108 silahkan saja jika pingin di ganti dengan transisitor TUN seri lain nya begitu juga dengan DUS( Dioda Universal Silicon) silahkan jika mau di ganti dengan DUS seri lainya.


Daftar komponen :
R1,R7 = 10K
R2 = 100K
R3 = 27K
R4,R6 = 2K2
R5 = 1K
R8 = 680 Ohm
C1 = 10uF/16v
C2,C3,C4 = 47uF/16V
D1, D2 = DUS( Dioda Universal Silicon) 1N 4148
Q1,Q2,Q3 = TUN( Transistor Universal NPN) BC 108