Rangkaian ini selain bisa di gunakan untuk indikator reservoir minyak rem bisa juga di gunakan untuk indikator reservoir air radiator atau untuk reservoir lainya. Sehingga kita akan mengetahui jika reservoir dalam keadaan kurang dengan ditandai nya lampu yang menyala dan suara dari buzzer.
Disini kita ambil contoh terapan untuk indikator miyak rem. Karena jika minyak rem sudah terlajur habis akan sangat berbahaya karena meyebabkan rem " blong " dan minyak rem yang sudah terlanjur habis ini tidak bisa langsung di isi, karena jika langsung di isi maka berarti akan ada udara yang masuk pipa saluran kontruksi rem dan biasanya orang awam meyebutnya dengan istilah “ masuk angin “ dan angin yang nyasar ke dalam pipa ini tidak bisa keluar dengan mudah. Kita tahu bahwa udara lebih gampang di kompresi dari pada minyak rem, sehingga udara yang masuk tadi akan membentuk gap ( jarak ) di saluran miyak dan berakibat meredam tekanan. Maka akibatnya rem menjadi tidak pakem , dan hal ini akan sangat membahayakan keselamatan pengendara. Untuk mengeluarkan udara dalam pipa reservoir membutuhkan peralatan, keahlian, dan prosedur tertentu.
Dengan ilustrasi di atas sudah jelas bahwa rangkaian Indikator Reservoir Elektronik Sederhana yang akan kita buat ini akan bermanfaat untuk memperingatkan kita jika reservoir miyak rem sudah pada batas level terendah dan kita harus segera mengisinya sehingga tidak “ masuk angin “ . Memang pada mobil keluaran sekarang sudah ada indikator seperti ini tetapi mobil keluaran lama tidak punya indikator miyak rem . Dan lagi rangkaian ini bisa diterapkan untuk keperluan yang lain. Tapi rangkaian ini tidak bisa di gunakan untuk cairan yang tidak menghantar listrik.
Ide rancanganya sederhana saja basis transistor BC 107 di hubungkan ke elektroda seperti pada gambar sehingga elektroda tadi selalu terendam cairan reservoir. Karena reservoir tadi selalu terhubung dengan chasis. Hal inilah yang dipakai sebagai kunci ON dan OFF nya dari transistor BC107 tadi . Jika elektroda tidak terendam cairan maka rangkaian akan aktif yang ditandai dengan lampu yang menyala dan buzzer yang bersuara.
Disini kita ambil contoh terapan untuk indikator miyak rem. Karena jika minyak rem sudah terlajur habis akan sangat berbahaya karena meyebabkan rem " blong " dan minyak rem yang sudah terlanjur habis ini tidak bisa langsung di isi, karena jika langsung di isi maka berarti akan ada udara yang masuk pipa saluran kontruksi rem dan biasanya orang awam meyebutnya dengan istilah “ masuk angin “ dan angin yang nyasar ke dalam pipa ini tidak bisa keluar dengan mudah. Kita tahu bahwa udara lebih gampang di kompresi dari pada minyak rem, sehingga udara yang masuk tadi akan membentuk gap ( jarak ) di saluran miyak dan berakibat meredam tekanan. Maka akibatnya rem menjadi tidak pakem , dan hal ini akan sangat membahayakan keselamatan pengendara. Untuk mengeluarkan udara dalam pipa reservoir membutuhkan peralatan, keahlian, dan prosedur tertentu.
Dengan ilustrasi di atas sudah jelas bahwa rangkaian Indikator Reservoir Elektronik Sederhana yang akan kita buat ini akan bermanfaat untuk memperingatkan kita jika reservoir miyak rem sudah pada batas level terendah dan kita harus segera mengisinya sehingga tidak “ masuk angin “ . Memang pada mobil keluaran sekarang sudah ada indikator seperti ini tetapi mobil keluaran lama tidak punya indikator miyak rem . Dan lagi rangkaian ini bisa diterapkan untuk keperluan yang lain. Tapi rangkaian ini tidak bisa di gunakan untuk cairan yang tidak menghantar listrik.
Ide rancanganya sederhana saja basis transistor BC 107 di hubungkan ke elektroda seperti pada gambar sehingga elektroda tadi selalu terendam cairan reservoir. Karena reservoir tadi selalu terhubung dengan chasis. Hal inilah yang dipakai sebagai kunci ON dan OFF nya dari transistor BC107 tadi . Jika elektroda tidak terendam cairan maka rangkaian akan aktif yang ditandai dengan lampu yang menyala dan buzzer yang bersuara.
Daftar komponen :
R1, R2 = 10M
R3 = 100K
R4 = 560 Ω
R5 = 3K3
R6 = 180 Ω
C1 = 100uF/16V
D1 = 1N4001
Q1, Q2, Q3 = BC107
Q4 = BC461
L = LAMPU 12V/2W
BZ = BUZZER
R1, R2 = 10M
R3 = 100K
R4 = 560 Ω
R5 = 3K3
R6 = 180 Ω
C1 = 100uF/16V
D1 = 1N4001
Q1, Q2, Q3 = BC107
Q4 = BC461
L = LAMPU 12V/2W
BZ = BUZZER